Dalam penempatan loudspeaker di sebuah ruangan, hal penting yang harus diperhatikan saat ingin melakukan instalasi sound system adalah loudspeaker tersebut harus memiliki frekuensi suara yang tinggi. Suara yang dihasilkan oleh loudspeaker harus dapat menjangkau keseluruhan tempat duduk yang ada, agar dapat terdengar jelas bagi setiap orang yang berada di dalam ruangan.
Berikut kami lampirkan beberapa contoh penempatan loudspeaker yang efektif dan efisien.
I. Gambar di bawah berikut adalah penempatan loudspeaker karaoke pasif SOUNDLAB seri KS. Perhatikan pantulan dinding samping yang ada pada gambar.
Jika Anda ingin memiliki subwoofer sebagai opsi, subwoofer tersebut dapat ditempatkan di tengah dinding depan agar suara bass yang dihasilkan lebih merata. Dapat digaris bawahi bahwa suara frekuensi rendah yang dihasilkan oleh subwoofer tidak mungkin dapat merata dalam keseluruh ruangan. Pantulan dinding akan menyebabkan phase cancelation di posisi tertentu.
II. Gambar di bawah berikut adalah penempatan loudspeaker karaoke pasif SOUNDLAB seri KP. Perhatikan pantulan dinding samping yang ada pada gambar.
Proses Tuning Sound System
Setelah proses instalasi sound system selesai, diperlukan tuning suara musik dan microphone untuk menghasilkan suara yang sesuai dengan ekspetasi Anda.
Pertama-tama, pilihlah frekuensi Low Cut untuk menentukan batas suara terendah dikeluarkan di loudspeaker. Pada umumnya, frekuensi Low Cut berada di angka 100Hz. Jika Anda menggunakan subwoofer, suara dari frekuensi 100Hz sampai dengan 20.000Hz akan dikeluarkan oleh loudspeaker, sedangkan suara yang berada di bawah 100Hz sampai dengan 20Hz akan dikeluarkan oleh subwoofer. Batas suara yang dapat ditangkap oleh pendengaran manusia umumnya berada pada 20Hz~20.000Hz.
Selanjutnya, Anda dapat melakukan kompensasi equalizer untuk menyesuaikan karakter ruang. Anda dapat menggunakan real time analyzer pada semua posisi audience, mengambil power respon secara rerata, dan juga memotong frekuensi dominan. Untuk mengantisipasi adanya loudspeaker yang terbakar, Anda dapat memasang angka limiter untuk membatasi kekerasan bunyi musik.
Untuk subwoofer, pilih frekuensi Low Cut dan juga High Cut. Low Cut adalah batas suara terendah dan High Cut adalah batas suara tertinggi yang dikeluarkan oleh subwoofer. Pilihlah slope sesuai dengan karakter dan selera dari subwoofer. Anda juga dapat melakukan kompensasi EQ bila diperlukan.
Proses Tuning Microphone
Pertama-tama, tentukan Low Cut, slope mic, dan gain input mic (A/B Gain) agar tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar sampai ke tahap peak. Sinyal peak akan menyebabkan suara yang dihasilkan menjadi cacat ataupun pecah. Sebagian besar output dari receiver microphone wireless terlampau besar jika volume receiver dipasang pada maximum.
Setelah itu, bukalah volume mikrofon secara perlahan sampai ke tahap proporsional terhadap bunyi musik. Anda juga dapat memasang limiter untuk membatasi volume dari mikrofon.
Anda dapat memilih parameter suara efek, echo, dan reverb sesuai dengan seleramu. Pada menu dibawah ini, Anda dapat memilih Low Cut, High Cut suara efek, EQ, gain, dan limiter efek.
Pada tahap terakhir, Anda dapat melakukan kompensasi EQ tonal microphone. Setiap penyanyi memiliki karakter suara dan selera yang berbeda. Merupakan suatu hal yang penting bagi kita untuk dapat membuat beberapa memori supaya dapat menyesuaikan karakter dan selera penyanyi.